MENGGAMBAR REKAYASA/STRUKBANG
Senin, 21 Februari 2022
Senin, 25 Oktober 2021
Senin, 08 Februari 2016
JADIKANLAH AKHIRAT SEBAGAI ORIENTASI DUNIAMU...
يَٰقَوْمِ إِنَّمَا هَٰذِهِ ٱلْحَيَوٰةُ ٱلدُّنْيَا مَتَٰعٌ وَإِنَّ ٱلْءَاخِرَةَ هِىَ دَارُ ٱلْقَرَارِ ﴿٣٩﴾
Hai kaumku, sesungguhnya kehidupan dunia ini hanyalah kesenangan (sementara) dan sesungguhnya akhirat itulah negeri yang kekal.
(QS Ghāfir 40:39)
كُلُّ نَفْسٍ ذَآئِقَةُ ٱلْمَوْتِ ۗ وَإِنَّمَا تُوَفَّوْنَ أُجُورَكُمْ يَوْمَ ٱلْقِيَٰمَةِ ۖ فَمَن زُحْزِحَ عَنِ ٱلنَّارِ وَأُدْخِلَ ٱلْجَنَّةَ فَقَدْ فَازَ ۗ وَمَا ٱلْحَيَوٰةُ ٱلدُّنْيَآ إِلَّا مَتَٰعُ ٱلْغُرُورِ ﴿١٨٥﴾
Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Dan sesungguhnya pada hari kiamat sajalah disempurnakan pahalamu. Barangsiapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga, maka sungguh ia telah beruntung. Kehidupan dunia itu tidak lain hanyalah kesenangan yang memperdayakan
(QS 'Āli `Imrān 3:185)
ٱعْلَمُوٓا۟ أَنَّمَا ٱلْحَيَوٰةُ ٱلدُّنْيَا لَعِبٌ وَلَهْوٌ وَزِينَةٌ وَتَفَاخُرٌۢ بَيْنَكُمْ وَتَكَاثُرٌ فِى ٱلْأَمْوَٰلِ وَٱلْأَوْلَٰدِ ۖ كَمَثَلِ غَيْثٍ أَعْجَبَ ٱلْكُفَّارَ نَبَاتُهُۥ ثُمَّ يَهِيجُ فَتَرَىٰهُ مُصْفَرًّا ثُمَّ يَكُونُ حُطَٰمًا ۖ وَفِى ٱلْءَاخِرَةِ عَذَابٌ شَدِيدٌ وَمَغْفِرَةٌ مِّنَ ٱللَّهِ وَرِضْوَٰنٌ ۚ وَمَا ٱلْحَيَوٰةُ ٱلدُّنْيَآ إِلَّا مَتَٰعُ ٱلْغُرُورِ ﴿٢٠﴾
Ketahuilah, bahwa sesungguhnya kehidupan dunia ini hanyalah permainan dan suatu yang melalaikan, perhiasan dan bermegah-megah antara kamu serta berbangga-banggaan tentang banyaknya harta dan anak, seperti hujan yang tanam-tanamannya mengagumkan para petani; kemudian tanaman itu menjadi kering dan kamu lihat warnanya kuning kemudian menjadi hancur. Dan di akhirat (nanti) ada azab yang keras dan ampunan dari Allah serta keridhaan-Nya. Dan kehidupan dunia ini tidak lain hanyalah kesenangan yang menipu.
(QS Al-Ĥadīd 57:20)
Senin, 11 Oktober 2010
SAMPAH
Kamis, 30 September 2010
Gambar Proyeksi benda-benda tiga dimensi
-
Gambar Proyeksi
Untuk menyajikan sebuah benda tiga dimensi pada sebuah bidang dua dimensi dipergunakan cara proyeksi.
Jika sebuah benda dilihat dari sebuah titik penglihatan O, seperti gambar 4.1 maka proyeksi dari benda ini pada bidang proyeksi P disebut proyeksi perpspektif dan gambarnya disebut gambar perspektif
Jika titik penglihatannya berada di tak terhingga, maka garis-garis proyeksi ( garis-garis penglihatan) menjadi garis sejajar, seperti pada gambar 4.2 . Proyeksi ini disebut proyeksi sejajar
Sedangkan proyeksi sejajar dibagi dua yaitu :
Proyeksi orthogonal, bila garis-garis proyeksi tegak lurus pada bidang proyeksi P
Proyeksi miring, bila garis-garis proyeksi membuat sudut dengan bidang proyeksi P
Gambar 4.1. Proyeksi Perspektif Gambar 4.2. Proyeksi Sejajar
-
Proyeksi Aksonometri ( sejajar yang tegak lurus)
Jika sebuah benda disajikan dalam proyeksi orthogonal dan salah satu bidang sisinya frontal ( sejajar bidang proyeksi) seperti tampak pada gambar 4.3a, hanya sebuah bidang saja yang tergambar pada bidang proyeksi, maka tiga muka dari benda itu akan terlihat serentak, dan gambar demikian memberi bentuk benda seperti sebenarnya( mudah dimengerti/dipahami bentuk bendanya) gambar 4.3b. Cara demikian disebut proyeksi aksonometri. Tiga bentuk proyeksi aksonometri adalah isometric, dimetri dan trimetric.
Gambar 4.3. Proyeksi Orthogonal
-
Proyeksi Isometri
Sebagai contoh diambil sebuah kubus. Pertama-tama kubus ini diletakkan seperti pada gambar 4.4a. Kemudian kubus ini dimiringkan sehingga diagonal benda berdiri tegak lurus bidang vertical ( bidang proyeksi). Sudut antara bidang bawah kubus dan bidang horizontal menjadi 35o 16' Gambar 4.4b Jika kubus ini diproyeksikan pada bidang proyeksi akan menunjukkan ketiga bidang dari kubus . Dalam gambar proyeksi ini rusuk-rusuknya AB, AD dan AE ketiga-tiganya sama panjang dan saling berpotongan pada sudut yang sama pula, yaitu 120o. Pada gambar 4.4c diperlihatkan skala perpendekan dari rusuk-rusuknya pada gambar proyeksi, yaitu 0,82 dari panjang rusuk sebenarnya. Proyeksi demikian disebut proyeksi isometric
Gambar 4.4 Proyeksi isometri
-
Proyeksi dimetri
Disebut proyeksi dimetri, bila skala perpendekan dari dua rusuk dan dua sudut dari ketiga sudut yang dibentuk oleh ketiga rusuk yang berpotongan pada satu titik adalah sama
Gambar 4.5 dimetri Gambar 4.6. Proyeksi trimetri
-
Proyeksi trimetri
Proyeksi trimetric, bila skala perpendekan dari ketiga rusuk dan tiga sudut titik sama lihat gambar 4.6
Harga-harga dari sudut dan skala perpendekan dari proyeksi aksonometri yang khusus terdapat pada table dibawah ini
Tabel Sudut Proyeksi dan skala perpendekan
Cara Proyeksi | Sudut Proyeksi (o) | Skala Perpendekan | |||
α | β | Sumbu x | Sumbu y | Sumbu z | |
Proyeksi Isometri | 30 | 30 | 82 | 82 | 82 |
Proyeksi Dimetri | 15 35 40 | 15 35 10 | 73 86 54 | 73 86 92 | 96 71 92 |
Proyeksi Aksonometri | 20 30 30 35 45 | 10 15 20 25 15 | 64 65 72 77 65 | 83 86 83 85 92 | 97 92 89 83 86 |
-
Gambar Isometri
Orang lebih menyenangi gambar isometric, karena gambar isometric dapat menyajikan benda dengan tepat, dan memerlukan waktu yang lebih singkat dibandingkan dengan cara proyeksi yang lain. Berikut contoh gambar isometric dengan berbagai kedudukan sumbu utama Gambar 4.7. Kedudukan sumbu isometric dipilih sesuai tujuan dan hasil yang akan memberikan gambar yang paling jelas.
Gambar 4.7 Kedudukan sumbu-sumbu isometric
Gambar isometric dari sebuah benda dengan sebuah bidang miring
Gambar 4.8
-
Proyeksi Miring
Gambar 4.9. Perbandingan beberapa jenis proyeksi miring proyeksinya miring terhadap bidang proyeksi. Pada proyeksi ini benda dapat diletakkan sesukanya tetapi biasanya permukaan depannya diletakkan frontal terhadap bidang proyeksi vertical. Dengan demikian bentuk permukaan depan tergambar seperti sebenarnya, yang juga terdapat pada proyeksi orthogonal. Sudut yang menggambarkan kedalamannya biasanya sudut 30, 45 dan 60 derajat terhadap sumbu horizontal yang disebut juga sudut proyeksi. Pada rusuk yang miring ini bila dipakai skala perpendekan= 0,5 dan sudut proyeksi 45o memberikan bentuk gambar yang jelas dan mudah dipahami seperti sebenarnya dan penggambarannya agak mudah.
Gambar 4.10 memperlihatkan gambar sebuah benda dalam proyeksi isometric dan proyeksi miring dapat dipakai sebagai perbandingan
Gambar 4.10 Perbandingan Gambar isometric dan gambar Proyeksi Miring
Cara-cara Proyeksi yang digunakan dalam gambar teknik
-
Dasar-dasar Proyeksi orthogonal
Untuk dapat memproyeksikan benda secara orthogonal ( tegak lurus) perlu kita pahami dasar-dasar proyeksi orthogonal. Benda tidaj lain dibatasi oleh bidang dan garis potong dari bidang bidang tersebut. Untuk dapat memproyeksikan benda tersebut, kita harus dapat memproyeksikan bidang dan garis. Untuk memproyeksikan bidang sama dengan memproyeksikan 2 garis yang berpotongan pada bidang tersebut. Sedang untuk memproyeksikan garis adalah sama dengan memproyeksikan dua titik yang tidak berimpit pada garis tersebut. Berikut contoh proyeksi titik pada bidang proyeksi gambar 5.1a proyeksi garis PG pada bidang proyeksi, masing-masing untuk PQ // bidang proyeksi. Gambar 5.1b, PQ terletak sebarang terhadap bidang proyeksi, gambar 5.1.c dan PQ tegak lurus bidang proyeksi gambar 5.1d sedang pada gambar 5.2 menunjukkan urut-urutan proyeksi orthogonal dari suatu benda pada satu bidang proyeksi.
Gambar 5.1. Proyeksi Orthogonal dari titik dan garis
Gambar 5.2. Proyeksi Orthogonal dari benda
-
Proyeksi Orthogonal dalam gambar teknik
Dalam gambar teknik kita mengenal dua macam proyeksi, yaitu
a. Proyeksi Eropa atau proyeksi sudut pertama dan
b. Proyeksi Amerika atau proyeksi sudut ketiga
a. Proyeksi Eropa
Ketentuan dari proyeksi eropa, benda terletak antara pengamat dan bidang proyeksi. Cara memproyeksikan :
Benda yang akan kita proyeksikan harus kita rencanakan mana yang kita anggap sebagai pandangan depan, misalnya A adalah pandangan depan, B adalah pandangan atas, C adalah pandangan kiri, D Pandangan Kanan, E pandangan bawah, dan F pandangan Belakang ditunjukkan oleh anak panah pada gambar 5.3a. Ini menunjukkan dari arah mana pengamat/ orang akan memproyeksikan.
Kemudian benda kita masukkan kedalam kubus yang transparan ( tembus pandang) gambar 5.3b. Dengan kekentuan dari proyeksi eropa di atas, maka gambar proyeksi pandangan depan ( A) ada dibidang sisi belakang dari kubus, gambar proyeksi pandangan atas (B) ada di sisi bawah, gambar proyeksi pandangan kiri ( C) ada di sisi kanan, Gambar proyeksi pandangan kanan ( D) ada di sisi kiri, GAmbar proyeksi pandangan bawah (E) ada dibidang sisi atas dan gambar proyeksi belakang ada dibidang sisi depan Gambar 5.3b
Kemudian sebagian dari rusuk-rusuk dari kubus tersebut kita potong dan bidang sisinya kita rebahkan kebidang belakang dari kubus, sehingga menjadi satubidang dengan gambar proyeksi pandangan depan.
Bila garis-garis rusuk kubus tersebut kita hilangkan, maka terlihat hasil proyeksi eropa seperti pada gambar 5.3d
Ciri-ciri dari hasil proyeksi eropa :
- Pandangan atas terletak dibawah pandangan depan
- Pandangan kiri terletak dikanan pandangan depan
- Pandangan kiri terletak di kiri pandangan depan
- Panfangan bawah terletak di atas pandangan depan
Gambar 5.4. Proyeksi Eropah atau Proyeksi Sudut Pertama
b. Proyeksi Amerika
Ketentuan dari proyeksi amerika , bidang proyeksi terletak antara pengamat dan benda. Cara memproyeksikannya : Benda yang akan kita proyeksikan kita ambil sama dengan benda yang diproyeksikan dengan cara eropa, gambar 5.3.a, termasuk arah memandangnya.
Kemudian benda kita masukkan dalam kubus yang transparan ( tembus pandang) gambar 5.4a. Dengan ketentuan dari proyeksi amerika di atas, maka gambar proyeksi pandangan Depan (A) ada dibidang sisi depan kubus, gambar proyeksi pandangan atas (B) ada di bidang atas, Pandangan sisi kiri (C) ada di sisi kiri, pandangan sisi kanan (D) ada di sisi kanan , pandangan bawah (E) ada di sisi bawah, pandangan sisi belakang (F) ada di belakang lihat gambar 5.4a
Kemudian sebagian dari rusuk-rusuk dari kubus tersebut kita potong dan bidang sisinya kita rebahkan kebidang belakang dari kubus, sehingga menjadi satubidang dengan gambar proyeksi pandangan depan.
Bila garis-garis rusuk kubus tersebut kita hilangkan, maka terlihat hasil proyeksi Amerika seperti pada gambar 5.4c
Ciri-ciri dari hasil proyeksi Amerika :
- Pandangan atas terletak di atas pandangan depan
- Pandangan kiri terletak dikiri pandangan depan
- Pandangan kiri terletak di kanan pandangan depan
- Panfangan bawah terletak di bawah pandangan depan
Gambar 5.4. Proyeksi Amerika atau Proyeksi sudut ketiga
Fungsi dan Sifat Gambar sebagai Gambar Teknik
- Gambar Sebagai Bahasa Teknik
Gambar adalah sebuah alat komunikasi untuk menyatakan maksud dari seorang sarjana teknik. Oleh karena itu gambar sering juga disebut sebagai bahasa teknik atau bahasa untuk sarjana teknik.
Perbandingan antara bahasa dan gambar diperlihatkan pada tabel dibawah, dimana standard gambar merupakan tata bahasa dari suatu bahasa.
Penerusan informasi adalah fungsi yang penting untuk bahasa maupun gambar. Gambar bagaimanapun adalah bahasa teknik. Oleh karena itu diharapkan bahwa gambar harus meneruskan keterangan-keterangan secara tepat dan obyektif. Dalam hal bahasa, kalimat pendek dan ringkas mencakup keterangan – keterangan dan pikiran-pikiran yang berlimpah. Hal ini hanya dapat dicapai oleh kemampuan, katier dan watak sipenulis. Di lain pihak keterangan dan pikiran demikian hanya dapat dimengerti oleh pembaca yang terdidik
Keterangan-keterangan dalam gambar, yang tidak dapat dinyatakan dengan bahasa, harus diberikan secukupnya sebagai lambing-lambang. Oleh karena itu berapa banyak dan berapa tinggi mutu keterangan yang dapat diberikan dalam gambar tergantung dari bakat perancang gambar ( design drafter). Sebagai juru gambar sangat penting untuk memberikan gambar yang tepat dan mempertimbangkan pembacanya. Untuk pembaca, penting juga berapa banyak keterangan yang dapat dibacanya dengan teliti dari gambar.
Tabel 1 Bahasa dan gambar
Lisan | Kalimat | Gambar | |
Indra | Akustik | Visual | Visual |
Ekspresi | Suara | Kalimat | Gambar |
Aturan | Tata bahasa | Standard Gambar |
- Fungsi Gambar
Fungsi gambar digolongkan menjadi tiga golongan berikut :
- Penyampaian Informasi
Gambar mempunyai tugas meneruskan maksud dari perancang dengan tepat kepada orang-orang yang bersangkutan, kepada perencana proses, pembuatan, pemeriksaan, perakitan dan sebagainya. Orang-orang yang bersangkutan bukan saja orang-orang dalam pabrik sendiri, tetapi juga orang-orang dalam pabrik sub kontrak ataupun orang-orang asing dalam bahasa lain.
- Pengawetan, Penyimpanan dan penggunaan keterangan
Gambar merupakan data teknis yang sangat penting sebagai bahan informasi untuk rencana-rencana yang akan dating shingga diperlukan cara-cara penyimpanan, kodifikasi nomor urut gambar dan lain-lain.
Gambar 1.1 Gambar 1.2
- Cara-cara pemikiran dalam penyiapan informasi
Dalam perencanaan, konsep abstrak yang melintas dalam pikiran diwujudkan dalam bentuk gambar melalui proses, seperti gambar 1.3 misalntya. Pertama-tama analisa dan disintesa dengan gambar. Kemudian gambarnya diteliti dan dievaluasi. Proses ini diulang-ulang sehingga didapatkan gambar yang sempurna. Dengan demikian gambar tidak hanya melukiskan gambar, tyetapi berfungsi juga sebagai peningkat daya piker untuk perencana Gambar 1.4. Oleh karena itu sarjana teknik tanpa kemampuan menggambar akan kekurangan cara penyampaian keinginan maupun cara menerangkan.
Gambar 1.3 Gambar 1.4
- Sifat-sifat gambar
Sifat-sifat gambar dilihat dari tujuan gambar dapat diuraikan sebagai berikut
- Internasionalisasi Gambar
Peraturan-peraturan gambar dimulai dengan persetujuan bersama antara orang-orang bersangkutan, dan kemudian telah menjadi bentuk standard perusahaan bersama dengan meluasnya dunia usaha, keperluan standar perdagangan dan standard nasional meningkat. Pada tahun-tahun terakhir ini peningkatan pembagian kerja secara intrnasional, perkenalan dengan teknologi asing, telah mengharuskan internasionalisasi standard gambar.
Agar supaya tujuan ini dapat dicapai, penunjukan-penunjukan dalam gambar harus sama secara internasional maupun ketentuan-ketentuan dan pengertian cara-cara penunjukan dan lambing harus diseragamkan secara Internasional. Lagipula suatu bahasa tertentu tidak boleh dicantumkan dalam gambar.
- Mempopulerkan gambar
Dalam lingkungan teknologi tinggi, akibat dikenalnya teknologi, golongan yang harus membaca dan mempergunakan gambar meningkat jumlahnya. Akibatnya diperlukan cara mempopulerkan gambar, dan gambar harus jelas dan mudah, peraturan-peraturan dan standar, eksplisit sangat diperlukan
- Perumusan gambar
Hubungan yang erat antara bidang-bidang industri seperti permesinan, stuktur, perkapalan, perumahan atau arsitektur, teknik sipil, masing-masing dengan kemajuan masyarakat teknologinya, tidak memungkinkan menyelesaikan suatu proyek dari satu bidang saja, bahkan lebih dari itu, telah menjadi suatu keharusan untuk menyediakan keterangan-keterangan gambar yang dapat dimengerti, terlepas dari bidang-bidang di atas. Untuk tujuan ini masing-masing bidang akan mencoba untuk mempersatukan dan mengidentifisir standar-standar gambar.
- Penyederhanaan gambar
Penghematan tenaga kerja dalam menggambar adalah penting tidak hanya untuk mempersingkat waktu, tetapi juga untuk meningkatkan mutu rencana. Oleh karena itu penyederhanaan gambar menjadi masalah penting untuk menghemat tenaga menggambar.
- Modernisasi gambar
Bersamaan dengan kemajuan teknologi, standar gambar juga telah dipaksa untuk mengikutinya, dapat disebutkan di sini cara-cara baru ( modern ) yang telah dikembangkan seperti misalnya pembuatan film mikro, berbagai macam mesin gambar otomatis dengan bantuan computer ( CAD – Computer Aided Design) dsb
Materi ini bisa di download di sini :